Kamis, 06 Desember 2012



Pengertian Akhlak

Makalah
 Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : B. Indonesia
Dosen : Indrya Mulyaningsih, M.Pd




Description: Logo IAIN CIREBON
 








Oleh:
Sa’diyah
NIM 14121110110

TARBIYAH / PAI – A / I

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2012M/ 1434H








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Pengertian akhlak itu bermacam-macam pendapat. Akhlak pada umumnya menerangkan tentang perilaku atau perbuatan manusia. Akhlak itu sangat penting bagi manusia. Akhlak manusia itu ada dua, yaitu akhlak yng baik dan akhlak yang buruk. Akhlak merupakan kehendak manusia dan sumber akhlakpun bermacam-macam.
Untuk meraih kesempurnaan akhlak, seseorang harus ,melatih diri dan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang harus melatih diri dan membiasakan diri berfikir dan berkehendak baik. Akhlak seseorang bukanlah tindakan yang direncankan pada saat-saat tertentu saja. Akhlak juga juga merupakan keutuhan kehendak dan perbuatan yang melekat pada seseorang yang akan tampak pada perilakunya sehari-hari.
Akhlak juga memiliki istilah lain yaitu etika, moral dan kesusilaan. Akhlak itu tersumber dari agama dan dari bukan agama. Akhlak bagi manusia itu sangatlah penting, karena sifat seseorang itu akan terlihat dri akhlaknya. Banyak manfaat yang didapat dari ilmu tentang akhlak.

    B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1.      Apa pengertian dari akhlak?
2.      Apa istilah lain dari akhlak?
3.      Akhlak itu tersumber dari apa?
    C.     Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan tujuan sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui pengertian akhlak
2.      Untuk mengetahui istilah lain dari akhlak
3.      Untuk mengetahui akhlak itu tersumber dari aapa saja.




BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian  akidah akhlak
Akidah adalah suatu yang dianut oleh manusia dan diyakininya, apakah berwujud agama atau lainnya. (Djamaris, 1996). Akhlak menurut Asmaran (1992: 1) adalah sifat yang dimiliki manusia sejak lahir yang selalu ada padanya. Prof.Dr.Ahmad Amin mengatakan bahwa “akhlak adalah kebiasaan kehendak” (Asmaran, 1992: 1). Ahmad Amin menerangkan bahwa “ ilmu akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang manusia kepada orang lain, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukan jalan untuk melakukan apa-apa yang harus diperbuat” (Asmaran, 1992: 5).
                 H. M. Rasyidi mengatakan bahwa “ ilmu akhlak adalah suatu pengetahuan yang membicarakan tentang kebiasaan-kebiasaan pada manusia, yakni budi pekerti mereka dan prinsip-prinsip yang mereka gunakan sebagai kebiasaan.”. Ilmu akhlak menurut Al-ustad Jaad Al-Maula adalah ilmu yang digunakan untuk mempertimbangkan perbuatan dan perkataan manusia. (Djatnika, 1992: 30-31).
Menurut Mahdi Ahkam “ ilmu akhlak adalah ilmu yang menyelidiki perbuatan manusia dari arah baik dan buruk, atau ilmu percontohan tertinggi untuk perbuatan manusia”. Dan “ ilmu akhlak adalah ilmu yng menyelidiki aturan-aturan yang menguasai perbuatan manusia dan menyelidiki tujuan yang terakhir bagi manusia”. (Djatnika, 1992: 31).
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari “khuluq”. Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan watak. Dalam kebahasaan akhlak sering disinonimkan dengan moral dan etika. Menurut istilah yang dijelaskan oleh Ibnu Maskawih “akhlak adalah perilaku jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan”. (Saputra, 2004: 30).
Menurut Abdul hamid yusuf akhlak adalah ilmu yang memberikan keterangan tentang perbuatan yang mulia dan memberikan cara-cara untuk melakukannya. (Mahjuddin, 2004: 9), sedangkan menurut Ja’ad maulana “akhlak adalah ilmu yang menyelidiki gerak  jiwa manusia, apa yang dibiasakan mereka dari perbuatan dan perkatan dan menyingkap hakikat-hakikat baik dan buruk”. (Zahruddin, 2000: 6). Akhlak menurut Ahmad amin adalah kehendak yang biasa dilakukan. Artinya segala sesuatu yang kehendak yang terbiasa dilakukan, disebut akhlak. (Amin, 1995: 62).
Pengertian akhlak juga dikemukakan oleh Imam al-ghozali, menurut dia “ akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran”. (Mustofa, 1997: 12), sedangkan menurut pendapat Hamzah ya’qub “ akhlak adalah ilmu yang menentukan antara yang baik dan buruk, antara yang terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin”. (Saebani, 2000: 25).
Menurut imam al-ghozali akhlak adalah” suatu sifatyang tertanam dalam jiwa yang dapat memunculkan perbuatan-perbuatan dengan tanpa memerlukan pertimbangan pemikiran.” Sedangkan menurut Ibrahim anis “ khlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang melahirkan bermacam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.” ( Solihin, 2005: 18-19).
B.     Istilah lain dari akhlak
Dalam pembahasan akhlak atau ilmu akhlak ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk mengatakan akhlak atau ilmu akhlak tersebut. Istilah-istilah itu adalah:
   1.     Etika
Perkataan etika berasal dari bahasa yunani ethos yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus istilah pendidikan dan umum dikatakan bahwa etika adalah bagian dari filsafat yang mengajarkan keluhuran budi (baik dan buruk). Menurut Dr. H. Hamzah ya’qub “ etika adalah ilmuyang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran”.( Asmaran, 1992: 7). Etika menurut Ki Hajar Dewantara “ etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya”. (Saputra, 2004: 59).
2  2.     Moral
Perkataan moral berasl dari bahasa Latin mores yaitu jamak dari mos  yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah baik buruk perbuatan dan perkataan. Moral merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai atau hukum baik dan buruk. Perbedaan antara moral dan etika yaitu, etika lebih banyak bersifat teoritis sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia saecara umum, sedangkan moral secara lokal. Moral menyatakan ukuran, sedangkan etika menjelaskan ukuran itu.( Asmaran, 1992: 8-9).  
   3.      Kesusilaan
Kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapat awalan ke dan akhiran an. Susila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu su dan sila. Su yang berarti baik, bagus dan sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma. Didalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan, susila berarti sopan, beradab, baik budi bahasanya dan kesusilaan sama dengan kesopanan. Kata susila selanjutnya digunakan untuk arti sebagai aturan hidup yang lebih baik. Orang susila adalah orang yang berkelakuan baik, sedangkan orang yang asusila adalah orang yangberkelakuan buruk.
  C.      Sumber Akhlak
    1.  Akhlak yang bersumber pada agama
Secara umum akhlak yang bersumber dari agama akan menyangkut dua hal penting, yaitu akhlak mrerupakan bukti dari keyakinan seseorang kepada yang gaib dan sangsi dari masyarakat apabila seseorang tidak melaksakan perbuatan sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam agama. Dalam Islam akhlak bersumber pada al-Quran dan As-sunah.  Al-Quran sebagai sumber utama dan pertama bagi agama Islam mengandung bimbingan, petunjuk, penjelas, dan pembeda antara yang hak dan yang bathil. Al-Quran juga sebagai sumber akhlak yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan manusia. As-sunah juga merupakan sumber akhlak dalam Islam.
   2.    Akhlak yang bersumber bukan pada agama
Berlandaskan atas pemikiran manusia semata, maka sumber akhlak dalam pandangan ini amatlah banyak. Dalam kehidupan masyarakat sukar dilihat manakah sumber akhlak yang paling berpengaruh.akan tetapi dari berbagai sumber akhlak yang bukan pada agama itu pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu insting dan pengalaman.  Insting adalah semacam suara hati kecil. Selain insting, pengalaman juga dikatakan sebagai sumber akhlak yang bukan berasal dari agama. (Saputra, 2004: 32-36).


   D.  Cara merubah akhlak
Cara merubah akhlak itu melalui pergaulan dengan orang-orang yng soleh. Hal ini merupakan suatu kebenaran yang telah diterima dn dibuktian oleh pengalaman. Setiap orang yang sehat pikirannya tidak dapat membantah kebenaran hukum ilahi ini. Begitu bergunanya pergaulan tersebut di dunia ini, sehingga jangankan manusia bahkan sesuatuakan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya. (Soma, 2000: 145).


























BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah ilmu yang menerangkan tentang perilaku atau perbuatan manusia. Akhlak itu sangat penting bagi manusia. Sifat seseorang dapat dilihat dari akhlak seseorang tersebut. Kemuliaan akhlak sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Islam sebagai agama yang dibawa nabi Muhammad saw adalah agama yang sempurna dan menghendaki kesempurnaan akhlak manusia. Akhlak itu terbagi menjadi dua, yaotu akhlak terpuji dan akhlak tercela. Dalam kehidupan sehari-hari manusia seringkali melakukan akhlak terpuji tapi dibarengi juga dengan akhlak tercela.
Etika, moral dan kesusilaan dibutuhkan dalam rangka menjabarkan ketentuan akhlak yang terdapat di dalam al-Quran. Di sinilah letak peranan dari etika, moral dan kesusilaan terhadap akhlak. Pada sisi lain akhlak juga berperan untuk memberikan batas-batas umum dan universal, agar apa yang dijabarkan dalam etika, moral dan kesusilaan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang luhur dan tidak membawa manusia menjadi sesat.















DAFTAR PUSTAKA
                        Amin, Ahmad. 1995. Etika ilmu akhlak. Jakarta: Bulan Bintang.

                        Asmaran. 1992.

Djamaris, zainal arifin. 1996. Islam akidah dan syariah. Jakarta: PT Raja grafindo persada.

Mahjuddin,2004.  konsep dasar pendidikan akhlak. Jakarta : kalam mulia.

Mustofa, 1997. Akhlak tasawuf. Bandung : pustaka setia.

Saebani, bani dan Abdul hamid. Ilmu akhlak. Bandung : pustaka setia.

Saputra, thoyib sah. Aqidah akhlak. Jakarta : karya Toha saputra.

Solihin, M dan Rosyida anwar M. 2005. Akhlak tasawuf. Bandung : Nuansa.

Soma, Hajaruddin Syafari. 2000. Menanggulangi Remaja Kriminal Islam sebagai alternativ. Bandung: Nuansa.

Zahruddin dan Hasanuddin sinaga. Pengantar studi akhlak. Jakarta : Raja grafindo persada.



Pengertian Akhlak

Makalah
 Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : B. Indonesia
Dosen : Indrya Mulyaningsih, M.Pd




Description: Logo IAIN CIREBON
 








Oleh:
Sa’diyah
NIM 14121110110

TARBIYAH / PAI – A / I

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2012M/ 1434H








BAB I
PENDAHULUAN

    A.    Latar belakang
Pengertian akhlak itu bermacam-macam pendapat. Akhlak pada umumnya menerangkan tentang perilaku atau perbuatan manusia. Akhlak itu sangat penting bagi manusia. Akhlak manusia itu ada dua, yaitu akhlak yng baik dan akhlak yang buruk. Akhlak merupakan kehendak manusia dan sumber akhlakpun bermacam-macam.
Untuk meraih kesempurnaan akhlak, seseorang harus ,melatih diri dan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang harus melatih diri dan membiasakan diri berfikir dan berkehendak baik. Akhlak seseorang bukanlah tindakan yang direncankan pada saat-saat tertentu saja. Akhlak juga juga merupakan keutuhan kehendak dan perbuatan yang melekat pada seseorang yang akan tampak pada perilakunya sehari-hari.
Akhlak juga memiliki istilah lain yaitu etika, moral dan kesusilaan. Akhlak itu tersumber dari agama dan dari bukan agama. Akhlak bagi manusia itu sangatlah penting, karena sifat seseorang itu akan terlihat dri akhlaknya. Banyak manfaat yang didapat dari ilmu tentang akhlak.
  B.     Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1.      Apa pengertian dari akhlak?
2.      Apa istilah lain dari akhlak?
3.      Akhlak itu tersumber dari apa?
   C.    Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan tujuan sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui pengertian akhlak
2.      Untuk mengetahui istilah lain dari akhlak
3.      Untuk mengetahui akhlak itu tersumber dari aapa saja.




BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian  akidah akhlak
Akidah adalah suatu yang dianut oleh manusia dan diyakininya, apakah berwujud agama atau lainnya. (Djamaris, 1996). Akhlak menurut Asmaran (1992: 1) adalah sifat yang dimiliki manusia sejak lahir yang selalu ada padanya. Prof.Dr.Ahmad Amin mengatakan bahwa “akhlak adalah kebiasaan kehendak” (Asmaran, 1992: 1). Ahmad Amin menerangkan bahwa “ ilmu akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang manusia kepada orang lain, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukan jalan untuk melakukan apa-apa yang harus diperbuat” (Asmaran, 1992: 5).
                 H. M. Rasyidi mengatakan bahwa “ ilmu akhlak adalah suatu pengetahuan yang membicarakan tentang kebiasaan-kebiasaan pada manusia, yakni budi pekerti mereka dan prinsip-prinsip yang mereka gunakan sebagai kebiasaan.”. Ilmu akhlak menurut Al-ustad Jaad Al-Maula adalah ilmu yang digunakan untuk mempertimbangkan perbuatan dan perkataan manusia. (Djatnika, 1992: 30-31).
Menurut Mahdi Ahkam “ ilmu akhlak adalah ilmu yang menyelidiki perbuatan manusia dari arah baik dan buruk, atau ilmu percontohan tertinggi untuk perbuatan manusia”. Dan “ ilmu akhlak adalah ilmu yng menyelidiki aturan-aturan yang menguasai perbuatan manusia dan menyelidiki tujuan yang terakhir bagi manusia”. (Djatnika, 1992: 31).
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari “khuluq”. Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan watak. Dalam kebahasaan akhlak sering disinonimkan dengan moral dan etika. Menurut istilah yang dijelaskan oleh Ibnu Maskawih “akhlak adalah perilaku jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan”. (Saputra, 2004: 30).
Menurut Abdul hamid yusuf akhlak adalah ilmu yang memberikan keterangan tentang perbuatan yang mulia dan memberikan cara-cara untuk melakukannya. (Mahjuddin, 2004: 9), sedangkan menurut Ja’ad maulana “akhlak adalah ilmu yang menyelidiki gerak  jiwa manusia, apa yang dibiasakan mereka dari perbuatan dan perkatan dan menyingkap hakikat-hakikat baik dan buruk”. (Zahruddin, 2000: 6). Akhlak menurut Ahmad amin adalah kehendak yang biasa dilakukan. Artinya segala sesuatu yang kehendak yang terbiasa dilakukan, disebut akhlak. (Amin, 1995: 62).
Pengertian akhlak juga dikemukakan oleh Imam al-ghozali, menurut dia “ akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran”. (Mustofa, 1997: 12), sedangkan menurut pendapat Hamzah ya’qub “ akhlak adalah ilmu yang menentukan antara yang baik dan buruk, antara yang terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin”. (Saebani, 2000: 25).
Menurut imam al-ghozali akhlak adalah” suatu sifatyang tertanam dalam jiwa yang dapat memunculkan perbuatan-perbuatan dengan tanpa memerlukan pertimbangan pemikiran.” Sedangkan menurut Ibrahim anis “ khlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang melahirkan bermacam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.” ( Solihin, 2005: 18-19).
B.     Istilah lain dari akhlak
Dalam pembahasan akhlak atau ilmu akhlak ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk mengatakan akhlak atau ilmu akhlak tersebut. Istilah-istilah itu adalah:
  1.    Etika
Perkataan etika berasal dari bahasa yunani ethos yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus istilah pendidikan dan umum dikatakan bahwa etika adalah bagian dari filsafat yang mengajarkan keluhuran budi (baik dan buruk). Menurut Dr. H. Hamzah ya’qub “ etika adalah ilmuyang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran”.( Asmaran, 1992: 7). Etika menurut Ki Hajar Dewantara “ etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya”. (Saputra, 2004: 59).
2 2.   Moral
Perkataan moral berasl dari bahasa Latin mores yaitu jamak dari mos  yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah baik buruk perbuatan dan perkataan. Moral merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai atau hukum baik dan buruk. Perbedaan antara moral dan etika yaitu, etika lebih banyak bersifat teoritis sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia saecara umum, sedangkan moral secara lokal. Moral menyatakan ukuran, sedangkan etika menjelaskan ukuran itu.( Asmaran, 1992: 8-9).  
3 3.   Kesusilaan
Kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapat awalan ke dan akhiran an. Susila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu su dan sila. Su yang berarti baik, bagus dan sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma. Didalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan, susila berarti sopan, beradab, baik budi bahasanya dan kesusilaan sama dengan kesopanan. Kata susila selanjutnya digunakan untuk arti sebagai aturan hidup yang lebih baik. Orang susila adalah orang yang berkelakuan baik, sedangkan orang yang asusila adalah orang yangberkelakuan buruk.
  C.     Sumber Akhlak
1 1. Akhlak yang bersumber pada agama
Secara umum akhlak yang bersumber dari agama akan menyangkut dua hal penting, yaitu akhlak mrerupakan bukti dari keyakinan seseorang kepada yang gaib dan sangsi dari masyarakat apabila seseorang tidak melaksakan perbuatan sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam agama. Dalam Islam akhlak bersumber pada al-Quran dan As-sunah.  Al-Quran sebagai sumber utama dan pertama bagi agama Islam mengandung bimbingan, petunjuk, penjelas, dan pembeda antara yang hak dan yang bathil. Al-Quran juga sebagai sumber akhlak yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan manusia. As-sunah juga merupakan sumber akhlak dalam Islam.
   2.   Akhlak yang bersumber bukan pada agama
Berlandaskan atas pemikiran manusia semata, maka sumber akhlak dalam pandangan ini amatlah banyak. Dalam kehidupan masyarakat sukar dilihat manakah sumber akhlak yang paling berpengaruh.akan tetapi dari berbagai sumber akhlak yang bukan pada agama itu pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu insting dan pengalaman.  Insting adalah semacam suara hati kecil. Selain insting, pengalaman juga dikatakan sebagai sumber akhlak yang bukan berasal dari agama. (Saputra, 2004: 32-36).


  D.     Cara merubah akhlak
Cara merubah akhlak itu melalui pergaulan dengan orang-orang yng soleh. Hal ini merupakan suatu kebenaran yang telah diterima dn dibuktian oleh pengalaman. Setiap orang yang sehat pikirannya tidak dapat membantah kebenaran hukum ilahi ini. Begitu bergunanya pergaulan tersebut di dunia ini, sehingga jangankan manusia bahkan sesuatuakan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya. (Soma, 2000: 145).


























BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah ilmu yang menerangkan tentang perilaku atau perbuatan manusia. Akhlak itu sangat penting bagi manusia. Sifat seseorang dapat dilihat dari akhlak seseorang tersebut. Kemuliaan akhlak sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Islam sebagai agama yang dibawa nabi Muhammad saw adalah agama yang sempurna dan menghendaki kesempurnaan akhlak manusia. Akhlak itu terbagi menjadi dua, yaotu akhlak terpuji dan akhlak tercela. Dalam kehidupan sehari-hari manusia seringkali melakukan akhlak terpuji tapi dibarengi juga dengan akhlak tercela.
Etika, moral dan kesusilaan dibutuhkan dalam rangka menjabarkan ketentuan akhlak yang terdapat di dalam al-Quran. Di sinilah letak peranan dari etika, moral dan kesusilaan terhadap akhlak. Pada sisi lain akhlak juga berperan untuk memberikan batas-batas umum dan universal, agar apa yang dijabarkan dalam etika, moral dan kesusilaan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang luhur dan tidak membawa manusia menjadi sesat.















DAFTAR PUSTAKA
                      Amin, Ahmad. 1995. Etika ilmu akhlak. Jakarta: Bulan Bintang.

                      Asmaran. 1992.

Djamaris, zainal arifin. 1996. Islam akidah dan syariah. Jakarta: PT Raja grafindo persada.

Mahjuddin,2004.  konsep dasar pendidikan akhlak. Jakarta : kalam mulia.

Mustofa, 1997. Akhlak tasawuf. Bandung : pustaka setia.

Saebani, bani dan Abdul hamid. Ilmu akhlak. Bandung : pustaka setia.

Saputra, thoyib sah. Aqidah akhlak. Jakarta : karya Toha saputra.

Solihin, M dan Rosyida anwar M. 2005. Akhlak tasawuf. Bandung : Nuansa.

Soma, Hajaruddin Syafari. 2000. Menanggulangi Remaja Kriminal Islam sebagai alternativ. Bandung: Nuansa.

Zahruddin dan Hasanuddin sinaga. Pengantar studi akhlak. Jakarta : Raja grafindo persada.