Pengertian Akhlak
Makalah
Diajukan untuk
Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : B. Indonesia
Dosen : Indrya Mulyaningsih, M.Pd
Oleh:
Sa’diyah
NIM 14121110110
TARBIYAH / PAI – A / I
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2012M/
1434H
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pengertian akhlak itu bermacam-macam pendapat. Akhlak pada umumnya
menerangkan tentang perilaku atau perbuatan manusia. Akhlak itu sangat penting
bagi manusia. Akhlak manusia itu ada dua, yaitu akhlak yng baik dan akhlak yang
buruk. Akhlak merupakan kehendak manusia dan sumber akhlakpun bermacam-macam.
Untuk meraih kesempurnaan akhlak, seseorang harus ,melatih diri dan
membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang harus melatih diri dan membiasakan
diri berfikir dan berkehendak baik. Akhlak seseorang bukanlah tindakan yang
direncankan pada saat-saat tertentu saja. Akhlak juga juga merupakan keutuhan
kehendak dan perbuatan yang melekat pada seseorang yang akan tampak pada
perilakunya sehari-hari.
Akhlak juga memiliki istilah lain yaitu
etika, moral dan kesusilaan. Akhlak itu tersumber dari agama dan dari bukan
agama. Akhlak bagi manusia itu sangatlah penting, karena sifat seseorang itu
akan terlihat dri akhlaknya. Banyak manfaat
yang didapat dari ilmu tentang akhlak.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut.
1.
Apa pengertian
dari akhlak?
2. Apa istilah lain dari akhlak?
3.
Akhlak itu
tersumber dari apa?
C.
Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas dapat
dirumuskan tujuan sebagai berikut.
1.
Untuk
mengetahui pengertian akhlak
2.
Untuk
mengetahui istilah lain dari akhlak
3.
Untuk
mengetahui akhlak itu tersumber dari aapa saja.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian akidah akhlak
Akidah adalah suatu yang dianut oleh manusia dan diyakininya,
apakah berwujud agama atau lainnya. (Djamaris, 1996). Akhlak menurut Asmaran
(1992: 1) adalah sifat yang dimiliki manusia sejak lahir yang selalu ada
padanya. Prof.Dr.Ahmad Amin mengatakan bahwa “akhlak adalah kebiasaan kehendak”
(Asmaran, 1992: 1). Ahmad Amin menerangkan bahwa “ ilmu akhlak adalah ilmu yang
menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh
seorang manusia kepada orang lain, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh
manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukan jalan untuk melakukan apa-apa
yang harus diperbuat” (Asmaran, 1992: 5).
H. M.
Rasyidi mengatakan bahwa “ ilmu akhlak adalah suatu pengetahuan yang
membicarakan tentang kebiasaan-kebiasaan pada manusia, yakni budi pekerti
mereka dan prinsip-prinsip yang mereka gunakan sebagai kebiasaan.”. Ilmu akhlak
menurut Al-ustad Jaad Al-Maula adalah ilmu yang digunakan untuk
mempertimbangkan perbuatan dan perkataan manusia. (Djatnika, 1992: 30-31).
Menurut Mahdi Ahkam “ ilmu akhlak adalah ilmu yang menyelidiki
perbuatan manusia dari arah baik dan buruk, atau ilmu percontohan tertinggi
untuk perbuatan manusia”. Dan “ ilmu akhlak adalah ilmu yng menyelidiki
aturan-aturan yang menguasai perbuatan manusia dan menyelidiki tujuan yang
terakhir bagi manusia”. (Djatnika, 1992: 31).
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan
bentuk jamak dari “khuluq”. Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi
pekerti , tabiat, dan watak. Dalam kebahasaan akhlak sering disinonimkan dengan
moral dan etika. Menurut istilah yang dijelaskan oleh Ibnu Maskawih “akhlak
adalah perilaku jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tanpa melalui pertimbangan”. (Saputra, 2004: 30).
Menurut Abdul hamid yusuf akhlak adalah ilmu yang memberikan
keterangan tentang perbuatan yang mulia dan memberikan cara-cara untuk melakukannya.
(Mahjuddin, 2004: 9), sedangkan menurut Ja’ad maulana “akhlak adalah ilmu yang
menyelidiki gerak jiwa manusia, apa yang
dibiasakan mereka dari perbuatan dan perkatan dan menyingkap hakikat-hakikat
baik dan buruk”. (Zahruddin, 2000: 6). Akhlak menurut Ahmad amin adalah
kehendak yang biasa dilakukan. Artinya segala sesuatu yang kehendak yang
terbiasa dilakukan, disebut akhlak. (Amin, 1995: 62).
Pengertian akhlak juga dikemukakan oleh Imam al-ghozali, menurut
dia “ akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya
timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan
pikiran”. (Mustofa, 1997: 12), sedangkan menurut pendapat Hamzah ya’qub “
akhlak adalah ilmu yang menentukan antara yang baik dan buruk, antara yang
terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin”.
(Saebani, 2000: 25).
Menurut imam al-ghozali akhlak adalah” suatu sifatyang tertanam
dalam jiwa yang dapat memunculkan perbuatan-perbuatan dengan tanpa memerlukan
pertimbangan pemikiran.” Sedangkan menurut Ibrahim anis “ khlak adalah sifat
yang tertanam dalam jiwa, yang melahirkan bermacam-macam perbuatan, baik atau
buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.” ( Solihin, 2005: 18-19).
B.
Istilah lain
dari akhlak
Dalam pembahasan akhlak atau ilmu akhlak ada beberapa istilah yang
sering digunakan untuk mengatakan akhlak atau ilmu akhlak tersebut.
Istilah-istilah itu adalah:
1.
Etika
Perkataan etika
berasal dari bahasa yunani ethos yang berarti adat kebiasaan. Di dalam
kamus istilah pendidikan dan umum dikatakan bahwa etika adalah bagian dari
filsafat yang mengajarkan keluhuran budi (baik dan buruk). Menurut Dr. H.
Hamzah ya’qub “ etika adalah ilmuyang menyelidiki mana yang baik dan mana yang
buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui
oleh akal pikiran”.( Asmaran, 1992: 7). Etika menurut Ki Hajar Dewantara “
etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup
manusia semuanya”. (Saputra, 2004: 59).
2 2.
Moral
Perkataan moral
berasl dari bahasa Latin mores yaitu jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus
umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah baik buruk perbuatan dan
perkataan. Moral merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan batasan
terhadap aktivitas manusia dengan nilai atau hukum baik dan buruk. Perbedaan
antara moral dan etika yaitu, etika lebih banyak bersifat teoritis sedangkan
moral lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia
saecara umum, sedangkan moral secara lokal. Moral menyatakan ukuran, sedangkan
etika menjelaskan ukuran itu.( Asmaran, 1992: 8-9).
3.
Kesusilaan
Kesusilaan berasal dari kata susila yang
mendapat awalan ke dan akhiran an. Susila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu
su dan sila. Su yang berarti baik, bagus dan sila berarti dasar, prinsip,
peraturan hidup atau norma. Didalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan,
susila berarti sopan, beradab, baik budi bahasanya dan kesusilaan sama dengan
kesopanan. Kata susila selanjutnya digunakan untuk arti sebagai aturan hidup
yang lebih baik. Orang susila adalah orang yang berkelakuan baik, sedangkan
orang yang asusila adalah orang yangberkelakuan buruk.
C.
Sumber Akhlak
1. Akhlak yang
bersumber pada agama
Secara umum akhlak yang bersumber dari agama akan menyangkut dua
hal penting, yaitu akhlak mrerupakan bukti dari keyakinan seseorang kepada yang
gaib dan sangsi dari masyarakat apabila seseorang tidak melaksakan perbuatan
sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam agama. Dalam Islam akhlak bersumber
pada al-Quran dan As-sunah. Al-Quran
sebagai sumber utama dan pertama bagi agama Islam mengandung bimbingan,
petunjuk, penjelas, dan pembeda antara yang hak dan yang bathil. Al-Quran juga
sebagai sumber akhlak yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan
manusia. As-sunah juga merupakan sumber akhlak dalam Islam.
2.
Akhlak yang
bersumber bukan pada agama
Berlandaskan atas pemikiran manusia semata, maka sumber akhlak
dalam pandangan ini amatlah banyak. Dalam kehidupan masyarakat sukar dilihat
manakah sumber akhlak yang paling berpengaruh.akan tetapi dari berbagai sumber
akhlak yang bukan pada agama itu pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua
yaitu insting dan pengalaman. Insting
adalah semacam suara hati kecil. Selain insting, pengalaman juga dikatakan
sebagai sumber akhlak yang bukan berasal dari agama. (Saputra, 2004: 32-36).
D.
Cara merubah
akhlak
Cara merubah akhlak itu melalui pergaulan dengan orang-orang yng
soleh. Hal ini merupakan suatu kebenaran yang telah diterima dn dibuktian oleh
pengalaman. Setiap orang yang sehat pikirannya tidak dapat membantah kebenaran
hukum ilahi ini. Begitu bergunanya pergaulan tersebut di dunia ini, sehingga
jangankan manusia bahkan sesuatuakan mempengaruhi dan dipengaruhi
lingkungannya. (Soma, 2000: 145).
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah
ilmu yang menerangkan tentang perilaku atau perbuatan manusia. Akhlak itu
sangat penting bagi manusia. Sifat seseorang dapat dilihat dari akhlak
seseorang tersebut. Kemuliaan akhlak sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia
yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Islam sebagai agama yang dibawa nabi Muhammad saw adalah agama yang
sempurna dan menghendaki kesempurnaan akhlak manusia. Akhlak itu terbagi
menjadi dua, yaotu akhlak terpuji dan akhlak tercela. Dalam kehidupan
sehari-hari manusia seringkali melakukan akhlak terpuji tapi dibarengi juga
dengan akhlak tercela.
Etika, moral dan kesusilaan dibutuhkan dalam rangka menjabarkan
ketentuan akhlak yang terdapat di dalam al-Quran. Di sinilah letak peranan dari etika, moral
dan kesusilaan terhadap akhlak. Pada sisi lain akhlak juga berperan untuk
memberikan batas-batas umum dan universal, agar apa yang dijabarkan
dalam etika, moral dan kesusilaan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang
luhur dan tidak membawa manusia menjadi sesat.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Ahmad.
1995. Etika ilmu akhlak. Jakarta: Bulan Bintang.
Asmaran. 1992.
Djamaris, zainal arifin. 1996. Islam akidah dan syariah. Jakarta:
PT Raja grafindo persada.
Mahjuddin,2004. konsep dasar pendidikan akhlak. Jakarta
: kalam mulia.
Mustofa, 1997. Akhlak tasawuf.
Bandung : pustaka setia.
Saebani, bani dan Abdul hamid. Ilmu akhlak.
Bandung : pustaka setia.
Saputra, thoyib sah. Aqidah akhlak. Jakarta : karya
Toha saputra.
Solihin, M dan Rosyida anwar M. 2005. Akhlak
tasawuf. Bandung : Nuansa.
Soma, Hajaruddin Syafari. 2000. Menanggulangi Remaja Kriminal Islam sebagai alternativ. Bandung:
Nuansa.
Zahruddin dan Hasanuddin sinaga. Pengantar
studi akhlak. Jakarta : Raja
grafindo persada.
Tambahkan tulisan 'link ke www.iaincirebon.ac.id'
BalasHapusSelamat....silakan dilanjutkan menulisnya, tugas ini hanya sebagai pembuka. Semoga ke depan, tulisannya lebih baik